Industri garam besar seperti di Australia dan India umumnya menggunakan sistem Portugis. Di Indonesia sistem ini mulai digunakan. Seperti yang dilakukan PT IDK di Malaka, NTT. Di beberapa negara, lantai garam dibentuk hingga setahun. Selama periode ini bisa terbentuk lapisan garam hingga lebih dari 20 cm. Di lantai garam itulah air laut dialirkan untuk musim panen berikutnya. Hasilnya adalah garam yang bersih, berkadar pengotor amat rendah dan NaCL tinggi.