Dalam kehidupan sehari-hari, kebutuhan kaca tidak bisa dihindari. Kaca banyak sekali digunakan pada benda apapun yang dipakai manusia untuk melakukan kegiatan sehari-hari. Contohnya peralatan makan seperti gelas minum, botol minum dan wadah menggunakan kaca. Lampu dan jendela menggunakan kaca. Jika tidak ada lampu dan jendela ruangan akan menjadi gelap. Televisi juga menggunakan kaca. Jika tidak ada kaca gambar tidak tertayangkan. Kendaraan bermotor juga menggunakan kaca. Kaca jendela untuk melihat keluar dan kaca spion untuk melihat kanan belakang dan kiri belakang.
Sekarang setelah pandemi banyak yang melakukan kegiatan belajar mengajar maupun pekerjaan dari rumah secara online dan menggunakan peralatan seperti komputer ataupun laptop yang menggunakan kaca untuk layarnya. Smartphone yang menjadi suatu perangkat yang tidak bisa dilepas bagi seluruh masyarakat juga menggunakan kaca untuk layar dan lensa kameranya. Setiap musim dikeluarkan smartphone tipe baru dan orang-orang berlomba-lomba untuk memiliki smartphone tipe terbaru. Kaca banyak sekali digunakan dan banyak kaca yang diproduksi per tahun.
Ternyata untuk membuat kaca dibutuhkan garam. Bukan hanya itu garam memiliki peran yang besar dalam proses pembuatan kaca. Jenis garam yang paling utama digunakan untuk membuat kaca adalah sodium karbonat. Sama dengan jenis garam yang digunakan untuk pembuatan sabun dan deterjen. Selain sodium karbonat, jenis garam lain seperti sodium sulfat dan sodium klorida juga digunakan dalam proses pembuatan kaca.
Beberapa bahan dibutuhkan untuk membuat kaca. Bahan utama yang digunakan untuk membuat kaca modern adalah silika murni dan ditambah bahan lainnya yaitu sodium karbonat, lime (kalsium oksida), magnesium oksida, aluminium oksida, timbal oksida, barium, lantanum oksida, sodium sulfat, sodium klorida, antimon oksida, besi, serium (IV) oksida, dan boron oksida.
Pada zaman dahulu, orang-orang membuat kaca dengan 90% silika murni. Tetapi silika murni memiliki titik leleh sebesar 2.000 °C sehingga sangat sulit untuk membuat kaca. Dengan menambahkan bahan lain dan menurunkan kadar silika murni menjadi 70-74%, biaya dan energi yang digunakan dapat dikurangi dan kaca dapat dengan lebih mudah dibuat. Bahan yang paling penting dalam memudahkan proses pembuatan kaca adalah sodium karbonat. Sodium karbonat menurunkan titik leleh silika murni dari 2.000 °C menjadi 1.200 °C. Jauh lebih rendah sebelumnya. Hal inilah yang membuat sodium karbonat sangat penting dalam proses pembuatan kaca.
Walaupun sodium karbonat memiliki manfaat yang baik, tetapi ada pengaruh buruknya juga. Dengan mencampurkan silika murni dan sodium karbonat, hasil kaca yang jadi akan mudah larut dalam air. Hal ini sangat tidak baik untuk penggunaan kaca. Untuk mengatasi masalah ini, ditambahkanlah lime, magnesium oksida, dan aluminium oksida. Ketiga zat ini akan menguatkan struktur kimia dan mencegah kaca menjadi larut dalam air.
Sodium sulfat, sodium klorida, dan antimon oksida akan mencegah pembentukan gelembung udara di dalam kaca sehingga kaca akan menjadi padat dan rapi. Memang peran kedua garam ini tidak sebesar sodium karbonat, tetapi jika terdapat gelembung udara akan terjadi pembiasan dan gambar dibalik kaca tidak jelas terlihat.
Banyak sekali fungsi garam dalam bidang industri. Hampir semua barang yang kita gunakan dalam proses pembuatannya menggunakan garam ataupun terdapat kandungan garam di dalam barang tersebut. Bahkan perangkat seperti smartphone yang kita gunakan setiap hari mengandung garam. Garam merupakan zat yang sangat penting dalam kehidupan manusia.